#2

achaish
2 min readJun 21, 2020

Beberapa waktu lalu saya banyak berbincang dengan Ibu. Membicarakan hari-hari di rumah, makanan yang di makan, sampai daftar belanjaan tiap minggu.

Suatu ketika saya bertanya, “Jarak rasanya bukan masalah di masa kini. Tapi dulu bagaimana bu? Bagaimana Ibu tetap berhubungan dengan Bapak?”

Ya, Ibu dan Bapakku menjalani hubungan jarak jauh. Tidak lama, hanya seiitar dua tahun dari delapan tahun masa pacaran. Tapi saya penasaran apakah rasanya berbeda dengan sekarang.

Tidak ada handphone. Tidak ada video call. Tidak ada hal yang bisa menghubungkan mereka secara real time.

“Kami berkirim surat. Bapakmu juga datang setiap 2 minggu sekali,” jawabnya sambil tertawa. “Ibu juga tidak sendiri kok saat itu,” lanjutnya.

Ibu saya bisa dibilang jago sekali dalam percintaan. Mulai pacaran sejak SMP, menjalani hubungan jarak jauh dengan kakak kelasnya ketika SMA, dan bertemu Bapak ketika kuliah. Ia kerap beri nasihat kalau jangan bodoh jadi wanita. Buka dirimu untuk siapa saja, tapi tetap harus jaga diri dan nama baik keluarga.

Kemampuannya itu sepertinya tidak turun pada saya. Di usia saya, menjalani hubungan romantis belum pernah saya lakukan. Ketinggalan, kalau kata teman-teman.

Akhir-akhir ini sekitar saya rasanya semakin berbunga-bunga. Banyak kabar bahagia dari kawan yang berjalan menuju gerbang baru kehidupannya, pernikahan. Banyak juga yang baru memulai perjalanan lewat komitmen-komitmen menyenangkan. Ah, seru sekali.

Selain bahagia melihatnya, jujur saya juga merasa iri.

Sirik tanda tak mampu,” kata Sherina kembali mengingatkan.

Mendengarnya di kepala membuat saya ingin berkata balik padanya, “Kalau memang tak mampu lalu bagaimana?”

Saya seperti benteng yang dulunya tangguh lalu diserang pikiran-pikiran tidak utuh yang kemudian membawa temboknya jatuh. Luruh menuju air yang jauh.

“Saya tidak cantik seperti — ”

“Saya tidak pintar seperti — ”

“Saya tidak lembut— ”

“Saya tidak —”

“Saya — ”

Perang belum dimulai, tapi bendera putih sudah terjuntai.

Saya sepertinya sudah terlalu banyak menonton drama.

--

--

achaish

Tempat curhat tipis-tipis. Kadang menahan tangis, kadang meringis terlalu manis. Baca sampai habis.